Unsa Kecewa dengan Sikap Newmont
Sumbawa Besar (Bali Post) -
Rektor Universitas Samawa (Unsa) Drs. Syaefuddin
Iskandar, M.Pd. merasa kecewa dengan sikap PT Newmont Nusa Tenggara (NNT),
dalam hal ini Departemen Training (pelatihan-red) yang tidak memenuhi undangan
Unsa. Dengan sikap ini Syaefuddin menganggap Newmont telah menyepelekan
Unsa.
''Ada beberapa departemen yang kita undang, tetapi
yang datang hanya dari Geologi. Tolong sampaikan salam teman-teman di Newmont
jangan menganggap enteng Unsa,'' cetus Syaefuddin, Sabtu (13/1) dalam acara
presentasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida Insariani, mahasiswi
UPN Veteran Yogya di Kampus Unsa.
Kehadiran staf bagian pelatihan pada Newmont, katanya,
sangat penting dalam acara ini, mengingat banyak hal yang ingin ditanyakan
oleh mahasiswa menyangkut bidang pelatihan yang dilakukan selama ini oleh
Newmont. Namun, lanjut Rektor, dengan tidak hadirnya staf training, mahasiswa
sangat kecewa karena tidak bisa mengetahui apa programnya saat ini.
Ia minta kepada Newmont dan siapa saja yang menggali
potensi alam di daerah ini agar memperhatikan keinginan masyarakat. Tanpa
itu, kata Syaefuddin, Newmont tak akan mendapat dukungan dari rakyat Sumbawa.
''Jangan hanya menggali potensi alam Sumbawa, sementara masyarakatnya tidak
diperhatikan,'' katanya.
Meski Newmont sudah membayar segala kewajibannya
kepada pemerintah, Rektor Unsa mempertanyakan dana yang diperuntukkan bagi
daerah ini. Menurutnya, dari 13 jenis kewajiban yang sudah dibayar oleh
perusahaan tambang itu hanya royalti yang diketahui oleh masyarakat, sedangkan
yang lain tidak diketahui pasti. Padahal, dengan dana yang banyak itu akan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika diarahkan secara baik
oleh Pemkab Sumbawa. Dalam acara itu sejumlah mahasiswa juga mempertanyakan
kandungan yang ada dalam perut bumi Batu Hijau, lokasi tambang Newmont.
Menurut mereka, selain mineral yang ada mengandung emas dan tembaga, diduga
ada uranium yang harganya lebih mahal dibanding emas dan tembaga. Ketua
Senat Unsa, Hartono menyatakan, kemungkinan adanya uranium harus disampaikan
secara transparan oleh Ida yang melakukan penelitian selama tiga bulan
di Batu Hijau. Menanggapi pertanyaan itu, Ida membantah ada kandungan uranium,
sebab hasil penelitiannya selama ini yang ditemukan hanya emas dan tembaga.
Hal senada juga disampaikan staf Geologi Nowmont, Rahmadi Kresna. Menurutnya,
hasil penelitiannya tidak ada uranium di Batu Hijau, kecuali emas dan tembaga.
Superintenden Hubungan Media pada Newmont, T. Iradati
Fuad menjelaskan, sebelumnya NNT telah bersurat kepada mahasiswa UPN Veteran
Yogya itu untuk memberitahukan, bahwa staf pelatihan dan pengembangan pada
Newmont tidak dapat mengirimkan stafnya. Ini sesuai surat yang dikirim
melalui faksimil dengan nomor faks yang disebutkan dalam surat undangan.
''PT NNT tidak pernah mempunyai maksud untuk melecehkan pihak mana pun,''
tandas Iradati. Mengenai kewajiban Newmont, khususnya mengenai royalti,
Iradati menambahkan, PT NNT secara berkala telah melaporkan pembayaran
royaltinya kepada publik melalui media massa. Selain itu, Newmont selalu
melaporkan segala pembayaran dan kewajiban keuangan lainnya kepada pemerintah,
baik pusat maupun daerah sesuai yang diwajibkan. (051) |